Satu minggu terakhir, nama
Belva Devara menjadi perbincangan netizen di media sosial. Hal ini berkaitan
dengan keikutsertaan Ruang Guru, platform pendidikan yang dipimpinnya sebagai
salah satu stake holder yang
bekerjasama memberikan pelatihan untuk pemegang Kartu Prakerja.
Meskipun sudah menjadi seorang
staf khusus, Belva memang tidak melepaskan posisinya sebagai CEO Ruang Guru,
dimana keberhasilannya mendirikan dan memimpin Ruang Guru membuatnya terpilih
sebagai salah satu dari 30 pengusaha muda paling berpengaruh di Asia oleh Forbes Magazine di tahun 2017.
Belva Devara (Sumber; Instagram @belvadevara) |
Masyarakat menganggap bahwa
posisi Belva sebagai stafsus Jokowi menjadi tidak etis, karena dikhawatirkan
akan terjadi konflik kepentingan. Pemuda kelahiran Jakarta, 30 Mei 1990 dan
alumnus bergelar ganda dari Harvard University dan Stanford University ini pun
dicecar oleh banyak pihak dan dianggap menggunakan posisinya sebagai stafsus
Jokowi untuk bisa mendapatkan proyek bagi Ruang Guru agar bisa masuk ke dalam
pelatihan pemegang Kartu Pra Kerja lewat skill
academy.
Setelah mendapat banyak
kritikan tentang hal tersebut, kemarin (21 April 2020), Belva mengumumkan pengunduran
dirinya dari posisinya sebagai Stafsus Jokowi. Belva menulis surat terbuka
tentang pengunduran dirinya ini di akun instagramnya.
Assalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
Salam
sejahtera untuk kita semua.
Semoga
di masa pandemi ini kita diberikan kesehatandan kekuatan dari Allah yang Maha
Penyayang.
Berikut
ini saya sampaikan informasi terkait pengunduran diri saya seagai Staf Khusus
Presiden. Pengunduran diri tersebut telah saya sampaikan dalam bentuk surat
kepada Bapak Presiden tertanggal 15 April 2020, dan disampaikan langsung ke
Presiden pada tanggal 17 April 2020.
Seperti
yang telah dijelaskan oleh Kementerian Koordinator Perekonomian dan Manajemen
Pelaksana Kartu PraKerja (PMO), proses verifikasi semua mitra Kartu Prakerja
sudah berjalan sesuai aturan yang berlaku, dan tidak ada keterlibatan yang
emunculkan konflik kepentingan. Pemilihan pun dilakukan langsung oleh peserta
pemegang Kartu Prakerja.
Namun,
saya mengambil keputusan yang berat ini karena saya tidak ingin polemik
mengenai asumsi/persepsi publik bervariasi tentang posisi saya sebagai Staf
Khusus Presiden menjadi berkepanjangan, yang dapat mengakibatkan terpecanya
konsentrasi Bapak Presiden dan seluruh jajaran pemerintahan dalam menghadapi
masalah pandemi COVID-19 ini.
Saya
berterima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo yang telah memahami dan
menerima pengunduran diri saya.
Walau
singkat sungguh banyak pengalaman dan pelajaran yang saya dapatkan dari
pekerjaan sebagai Stafsus Presiden. Saya merasakan betul bagaimana semangat
Bapak Presiden Jokowi dalam membangun bangsa dengan efektif, efisien, dan
transparan. Sehingga di manapun saya berada, di posisi apapun saya bekerja,
saya berkomitmen mendukung Presiden dan Pemerintah untuk memajukan NKRI.
Dengan
ini saya juga ingin menjelaskan bahwa saya tidak dapat merespon
pertanyaan-pertanyaan media dalam beberapa hari terakhir karena saya ingin
fokus dalam meneyelesaikan hal ini terlebih dahulu. Terima kasih untuk
teman-teman yang telah menghormati dan menghargai keputusan saya tersebut.
Semoga
kita semua bisa segera keluar dari masalah pandemi yang berat ini.
Wassalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
Belva
Devara
Mundurnya Belva dari jajaran
Stafsus Jokowi memang mengagetkan banyak pihak, dan ini membuat namanya muncul
sebagai trending twitter. Namun, tak
sedikit pula yang salut dan respect dengan
keputusan yang diambil oleh Belva Devara seperti yang ditulis oleh Surya
Sahetapy, seorang difabel berprestasi yang juga putra dari artis Dewi Yull, “Good
Luck! Looking forward to your next magic. Cannot wait! Your value inspires us”.